UNSPECIFIED, ed. Penolak Nyamuk Berbahan Baku Minyak Atsiri. UTA Press, Jakarta. (In Press)
Image
cover copy.pdf - Cover Image Download (275kB) |
|
Text
BUKU ANTI REPELLENT DARI MINYAK ATSIRI cover copy (1).pdf Download (405kB) |
|
Text
BUKU ANTI REPELLENT DARI MINYAK ATSIRI copy-pages-1-4.pdf Download (436kB) |
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh satu dari 4 virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di antaranya kepulauan di Indonesia hingga bagian utara Australia (Vyas, 2013). Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk, jumlah penderita dan luas penyebarannya semakin bertambah. Di Indonesia, demam berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang di antaranya meninggal dunia, dengan Angka Kematian (AK) mencapai 41,3%. Sejak saat itu, penyakit itu menyebar luas ke seluruh Indonesia (Kemenkes, 2011). Minyak sereh wangi adalah minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan uap daun tanaman sereh wangi. Kedua tipe tanaman sereh wangi itu adalah: Cymbopogon nardus Rendle, lenabatu (Andropogon nardus ceylon de Jong) dan Cymbopogon winterianus Jowitt, mahapengiri (Andropogon nardus Java de Jong). Menurut Abimanyu (2000) minyak atsiri disebut juga volatil oil atau essential oil merupakan senyawa mudah menguap pada suhu kamar yang berasal dari tanaman aromatik (daun, bunga, buah, kulit batang dan akar). Saat ini, Indonesia menghasilkan beberapa jenis minyak atsiri yaitu: minyak cengkeh, minyak kenanga, minyak nilam, minyak akar wangi, minyak pala, minyak kayu putih dan minyak sereh wangi. Namun bila tanaman ini diproses, dan diolah menjadi minyak atsiri, maka akan mendapatkan nilai jual yang tinggi, maka dilakukan penelitian identifikasi GC-MS ekstrak minyak atsiri dari sereh wangi (Cymbopogon nardus Rendle). Harianingsih dkk (2017) melakukan identifikasi GC-MS minyak atsiri dari sereh wangi menggunakan pelarut metanol dan didapatkan hasil kadar sitronelal sebesar 36,11 %, kadar geraniol sebesar 20,07 %, dan kadar sitronelol sebesar 10,82 %.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Depositing User: | Unnamed user with email repository@uta45jakarta.ac.id |
Date Deposited: | 20 Apr 2022 10:46 |
Last Modified: | 20 Apr 2022 10:55 |
URI: | http://repository.uta45jakarta.ac.id/id/eprint/26 |
Actions (login required)
View Item |